(cerita di awal tahun)
Segala Sesuatu kalau niatnya ibadah akan terasa lebih ringan dilakukan. Begitulah kira kira yang pernah kudengar di TV yang dibawakan oleh seorang dai terkenal. Meskipun dia tampil di TV juga dibayar. Tentang niatnya, hanya dia dan Allah yang tau……… Paling tidak , karena itulah aku ada disini dengan “Petuah” si Dai tadi yang kucoba untuk kujejalkan didalam otakku. Habis mau apalagi.....? Kalau berharap gaji yang tinggi disini, sampai tua pun tidak akan terkabul. Paling paling ujung ujungnya mondok di RSJ karena terlalu banyak ngiler pengin sesuatu yang tak terpenuhi.
Gaji disini sama persis dengan pendapatan seorang tukang cilok di depan sekolahan ini. Hanya bedanya, kalo tukang cilok banyak uang recehnya kalo kita paling paling Cuma dua lembar. Bisa dikira kira sendiri berapa gaji saya sebulan, toh uang pecahan paling besar 100.000 an. Jadi,maksimal gaji saya berapa? Dua ratus ribu? Itu kalo kedua lembar uang tadi seratus ribuan! Kalo bukan ?..... Yah…..paling paling harus diterima dengan tulus iklas dan sedikit dongkol . Siapa yang salah ?... Sekolahan ini atau sistem pengelolaan pendidikan pemerintah ? Manusiawikah ini ? Gaji Seorang guru honorer hanya habis untuk beli rokok. Kalo yang wanita hanya habis untuk beli bedak buat menjaga penampilan agar bisa dibilang cantik oleh anak anak. “Ya nggak Bu Atik….?” Yang satu itu tadi adalah temen guruku yang paling manis. Tapi, semanis manisnya dia tetap saja merasakan “penderitaan” yang sama denganku. Tetap tertindas oleh sebuah sistem yang oleh kalangan elite dianggap benar karena belum pernah ditinjau kesalahannya.
Menurut sebuah Survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga Studi Independent, Indonesia menempati urutan no 1 dari bawah di Asia Tenggara dalam hal Sistem pendidikannya. Kalah jauh dari Vietnam yang baru saja selesai perang. Pada tahun 2002 Indonesia naik satu tingkat menjadi no 2 dari bawah. Tapi lagi lagi bukan karena sistem pendidikan-nya yang membaik Tapi lantaran ada anggota Asia Tenggara baru yaitu Timor timur. Celakanya lagi, Negara tadi adalah pecahan Indonesia . Coba kalo pecahan Negara lain ….Pasti Indonesia tetap “Walk Stay” alias tetap no 1 ( dari Bawah ).
Menjadi seorang guru sebenarnya bukanlah cita citaku. Ini hanya sebuah alih profesi yang terjadi secara kebetulan. Aku sebenarnya ingin sekali menjadi seorang Musikus, karena aku suka mukuli piring kalau pas mau makan nggak ada sayur. Atau kalau nggak saya pingin menjadi pemain bola karena saya suka lari lari. Apalagi kalau sedang dikejar Anjing. Tapi begitulah cita citaku….jadi musikus atau pemain bola, makanya waktu kuliah saya ngambil jurusan Teknik (Apa hubunganya….? ). Maksud saya, Dikampusku dulu, Ekstra musik dan Sepak bola menjadi menu utama karena lebih banyak peminatnya jika dibandingkan dengan ekstra pramuka yang hanya mengajarkan tali temali terus….
Saya kuliah disalah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Semarang ( Itu kata dosen saya…!). Sebenarnya saya ingin kuliah di Universitas Negeri tapi tidak diterima karena nama saya tidak dicantumkan dalam pengumuman UMPTN di Koran. Mungkin salah cetak ! Akhirnya saya kuliah di luar negeri (Swasta ). Ya sudah…. nggak apa apa. Lagian…..mau kerja juga sulit daripada nganggur saya kuliah di swasta. Toh menurut senior saya , Masuk swasta itu sangat sulit… Karena harus gagal UMPTN dulu. Sewaktu kuliah dulu…, sebenarnya harapanku sudah cukup muluk muluk. Lulus kuliah dapat gelar keren , Insinyur…Lalu diterima kerja di Perusahaan Kontraktor Bonafide. Gaji besar Kesempatan korupsinya juga besar ( Off the record ) , Punya istri cantik setia kemana mana diantar supir (Emangnya bu warni.. ). Dan entah masih banyak lagi harapan harapan yang tinggi dan semuanya enak nggak ada yang pahit sama sekali.
Begitulah kira kira harapan yang ada di otak semua Mahasiswa kita, Hingga begitu lulus kaget….!!!Whe .. lha dallah…Opo iki…? Pait tenan….!. Begitu lulus bukannya mempraktekkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah tapi malah disibukkan dengan cara cara mengatasi stress supaya nggak gila…! Padahal saya sudah agak gila Cuma belum tidur di Pasar…..Saya bukannya mau mengatakan orang yang tidur di Pasar itu gila lho….. Para bakul bakul itu banyak yang tidur di pasar mereka itu tidak gila ,cuma banget.......(bersambung)
7 komentar:
hehe..hidup mmg berat banget, tp itu td katanya yg penting sabar dan ikhlas, Insya Allah semuanya akan jauh lbh baik...yg sabar y.. :)
kembalilah ke dasar
Hidup bukanlah cerita dalam sinetron atau film yang terlihat mudah dengan menawarkan impian yang muluk-muluk.
Hidup adalah realita yang harus dijalani agar kita bisa terus selamat dan dapat melangkah meraih harapan.
Mudah-mudahan diberikan ekstra kesabaran, ekstra kekuatan, ekstra kemudahan dan ekstra ketegaran dalam menghadapi hidup ini.
ada satu hal yang anda lupakan...
bersyukur...
he..he..
kadang kita selalu melihat apa yang ada diluar kita
hingga akhirnya kita tak melihat apa yang ada dalam dr kita sebenarnya
dan kita akan menjadi lupa akan rasa syukur
guru jg ya mas?
krn masalah gaji jg, saya sempat menolak beberapa tawaran mengajar di sekolah ketika baru lulus.. tp skrg saya sadar, klo ngga untuk ngajar, kapan nabung buat akhiratnya? akhirnya saya ngajar privat deh.. :P nggak begitu memprihatinkan.. :)
Posting Komentar